Senin, 04 Agustus 2014

PENGHIJAUAN



Kita mungkin seringkali membaca artikel singkat tentang penghijauan, namun tidak semua orang tergerak hatinya untuk ikut serta dalam kegiatan penghijauan. Padahal penghijauan sangat penting, mengingat meningkatnya polusi yang terjadi di sekitar kita. Ditambah lagi lahan untuk menambah ruang penghijauan yang mulai menipis, semakin membuat orang melupakan penghijauan
Penghijauan sangat penting untuk bumi yang sudah semakin menua. Banyak sekali manfaatnya bagi kehidupan manusia dan lingkungan. Penghijauan bukan hanya untuk memulihkan, memelihara, dan meningkatkan kondisi alam agar dapat terus berproduksi dan berfungsi secara optimal, baik sebagai pengatur tata air atau pelindung lingkungan. Tapi, melakukan penghijauan juga bermanfaat untuk peningkatan kualitas kesehatan dan keindahan.

Penghijauan merupakan pelindung; melindungi kita dari kondisi fisik alami, seperti angin kencang, teriknya matahari, debu-debu atau gas lainnya, peredam suara, dan lain sebagainya. Tanaman-tanaman pada dasarnya akan menyerap air hujan. Dengan demikian, banyaknya kelompok pohon-pohon akan menjadikan daerah sebagai daerah resapan air, yang dapat mencegah terjadinya banjir.

Penghijauan ternyata juga dapat mengurangi resiko terjadinya kebakaran. Api yang menyala sendiri tersebut disebabkan tidak ada media yang dapat menahan panas bumi. Jika terjadi kebakaran hutan, maka asapnya akan sangat berpengaruh pada kesehatan manusia. Namun, jika dilakukan penghijauan, maka hawa lingkungan akan menjadi sejuk, nyaman.

 Dan juga masih banyak sekali manfaat dari penghijauan itu sendiri. Dan jika di jelaskan dan disebutkan semuanya, mungkin bisa butuh banyak sekali halaman-halaman yang sangat luas. Nah, banyak sekali kan manfaat penghijauan? Yuk, kita hijaukan bumi kita untuk kelestariannya!

Minggu, 03 Agustus 2014

Penerimaan Anggota Baru OPA.ACARINA




Sejarah Berdirinya PA.Acarina


                Organisasi Pecinta Alam Acarina adalah salah satu organisasi yang berada di SMA Negeri 1 Rengel, kec.Rengel kab.Tuban prop.Jawa Timur. Organisasi ini berdiri sejak tanggal 14 Agustus 2004, yang di rintis oleh mas Cucu, mas Humam, mas Supri, mas Juned (Joko Junaedi) dan mas Desli. Pembina OPA.Acarina yaitu SITI NISYATIN, S.Pd dan pembina lapangan M. ALI BAHARUDIN, S.Pd.I.

Anggota PA.Acarina ada 4, yaitu :
1) Anggota muda, yaitu anggota yang telah mengikuti diklatSAR dan dinyatakan lulus.
2) Anggota tetap, yaitu anggota muda yang telah lulus pengambilan poin.
3) Anggota luar biasa, yaitu anggota tetap yang telah lulus/keluar dari SMA.
4) Anggota kehormatan, yaitu anggota yang berjasa terhadap PA.Acarina.

Prinsip OPA.ACARINA ada dua,yaitu :
"JANGAN MENCARI HIDUP DI ACARINA, TAPI HIDUPILAH ACARINA"
"JADIKANLAH OPA. ACARINA SEAKAN-AKAN MASJID YANG DIDALAMNYA UNTUK BERIBADAH"

Sejarah Singkat Pecinta Alam Indonesia


Sering kita mendengar dan menemui sekelompok manusia yang suka berpetualang di alam terbuka dengan membawa nama Pecinta Alam. Dan uniknya, nama tersebut, yakni pecinta alam hanya ditemui di Indonesia. Bukan dari segi bahasa, namun dari segi arti dan makna kalimat. Di Luar negeri sendiri mungkin lebih dikenal dengan nama Aktifis Lingkungan.



Konsep Pecinta Alam dicetuskan oleh Soe Hok Gie pada tahun 1964. Gie sendiri meninggal pada tahun 1969 karena menghirup gas beracun Gunung Semeru. Gerakan "Pecinta Alam" awalnya adalah pergerakan perlawanan yang murni kultur kebebasan sipil atas invasi militer dengan doktrin militerisme - patriotik. Perlawanan ini dilakukan dengan mengambil cara berpetualang dengan alasannya yakni :

"Kami jelaskan apa sebenarnya tujuan kami. Kami katakan bahwa kami adalah manusia - manusia yang tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi ( kemunafikan ) dan slogan - slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal objeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung." ( Soe Hok Gie - Catatan Seorang Demonstran )

Era pecinta alam sesudah meninggalnya Soe Hok Gie ditandai dengan adanya ekspedisi besar - besaran, dan era berikutnya ditandai dengan Era 1969 - 1974, merupakan era antara masa kematian Gie dan masa muncul munculnya Kode Etik Pecinta Alam .

Era ini menandai munculnya tatanan baru dalam dunia kepecinta - alaman, dengan diisahkannya Kode Etik Pecinta Alam ( KEPAI ) di Gladian IV Ujungpandang, 24 Januari 1974. Ketika itu di barat juga sudah mengenal suatu 'Etika Lingkungan Hidup Universal' yang disepakati pada 1972. Era ini menandakan adanya suatu babak monumental dalam aktivitas kepecintaalaman Indonesia dan perhatian pada lingkungan hidup di negara - negara industri. Lima tahun setelah kematian Gie, telah memunculkan suatu kesadaran untuk menjadikanPecinta Alam sebagai aktivitas yang teo - filosofis, beretika, cerdas, manusiawi / humanis, pro - ekologis, patriotisme dan anti - rasial.

Dalam Etika 'Etika Lingkungan Hidup Universal' Ada 3 etika yang merupakan prinsip dasar dalam kegiatan petualangan yaitu :

Take nothing but picture, Leave nothing but footprint, Kill noting but time. 

Dalam Kode Etik Pecinta Alam Indonesia, disebutkan :

- Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

- Pecinta alam Indonesia sadar bahwa pecinta alam sebagai makhluk yang mencintai alam sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.